Tentang Pohon Bidara
(Respon: Ayat 53:14 dan Penurunan al-Qur'an -erfanriyadi28)
 



From:
erfanriyadi28
To: Pengurus Laman <ebacaan@yahoo.com>
Sent: Tuesday, May 15, 2012 11:19 AM
Subject: tentang pohon bidara

     
Sebelumnya saya minta maaf karena dalam menuliskan surah 53 hanya sampai ayat 13 saja tidak dilanjutkan, memang benar ayat selanjutnya yaitu 14 ”inda sidratil muntaha” tapi demikianlah pada alquran yang saya baca tidak dijelaskan mengenai pohon bidara tetapi pada keterangannya dijelaskan “tempat yang paling atas pada langit yang ke-7 yang telah dikunjungi nabi Muhammad”. Itu mengapa saya bingung karena sebelumnya pemahaman saya dan mungkin  pemahaman sebagian orang islam saat ini adalah bukan pohon bidara tapi tempat yang paling atas tersebut.

Sekarang  setelah saya dapat penjelasan saudara dan tentunya setelah saya mencari keterangan lain melalui browsing tentang kata “pohon bidara” (bukan sdratil muntaha) dapatlah saya mengerti tentang arti sidratil muntaha yang sebenarnya, untuk itu saya mengucap “alhamdilliah”.

Sekedar menjawab juga saya tak punya maksud lain kecuali memang ingin mendalami kitab alquran dan berislam secara benar, terima kasih mungkin masih banyak  yang ingin saya pertanyakan lain waktu. 

Salamun alaikum.


Salamun alaikum,

Terima kasih kerana sudi menulis lagi. Keikhlasan saudara jelas kelihatan dan kami mohon maaf atas segala kata yang tidak menyenangkan hati saudara.

Maka dapat difahamkan ayat 53:14 ”inda sidratil muntaha” ditafsir kepada “tempat yang paling atas pada langit yang ke-7 yang telah dikunjungi nabi Muhammad” manakala secara terjemahan verbatim hanya bermaksud "Di sisi pohon bidara berbatasan". Perbezaan yang wujud sangat ketara.

Tafsiran tersebut adalah berkaitan kepercayaan dipanggil isra-mikraj (pertemuan Nabi Muhammad dengan Tuhan) yang tidak dirakam di dalam Kitab al-Qur'an seperti ia merakam "pertemuan" Nabi Musa dengan Allah di Gunung Senai (bukan di langit), atau perkara yang tidak sebesar itu seperti peristiwa Nabi Muhammad dengan isteri-isterinya (surah 66), atau orang-orang yang mencari kesilapan dengan Nabi mengenai pemberian sedekah (9:58), sekadar beri dua contoh.

Tajuk isra-mikraj atau sidratul muntaha sudah dibincang di laman web ini, dan dapat dibaca melalui ruangan Perpustakaan.

Semoga hajat saudara untuk berislam secara benar tercapai dengan izin Allah.

Allah disanjung.

28 Mei 2012

Halaman Utama   Terkini   Perpustakaan   Artikel   Bacaan   E-Mail   Hiasan   Kalimat Pilihan
Keratan Akhbar   Penemuan   Soalan Lazim   Sudut Pelajar   Senarai Penulis   English Articles

Tulis kepada Pengurus Laman